Peran Asam Humat bagi Tanah Pertanian dan Tanaman
ORGANIKILO.COM - Asam humat merupakan senyawa organik yang terbentuk dari dekomposisi bahan organik dalam tanah. Senyawa ini memberikan sejumlah manfaat penting bagi tanah pertanian.
Dikenal sebagai zat yang dapat meningkatkan struktur tanah, asam humat juga membantu meningkatkan retensi air, ketersediaan nutrisi, serta memperbaiki kondisi kesuburan tanah. Kehadirannya dalam tanah dapat membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan memfasilitasi penyerapan nutrisi dan memperbaiki kualitas keseluruhan tanah.
Mengenal Tentang Asam Humat
Asam humat adalah senyawa organik yang dihasilkan dari dekomposisi bahan organik, seperti sisa-sisa tumbuhan dan hewan, dalam tanah. Senyawa ini memiliki struktur yang kompleks dan berwarna gelap.
Sebenarnya apa itu perbedaan "Humat" dan "Humus"?, kedua istilah itu merujuk pada hal yang sama, namun secara teknis ada perbedaan kecil. "Asam humat" adalah fraksi dari "humus". Humus sendiri adalah materi organik terdekomposisi yang ada di dalam tanah, yang terdiri dari fraksi-fraksi tertentu, seperti asam humat, asam fulvik, dan asam humin. Jadi, sementara "asam humat" merujuk pada salah satu komponen dari humus, istilah "humus" secara lebih luas mengacu pada materi organik yang lebih terdekomposisi di dalam tanah.
Manfaat utama asam humat adalah terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan struktur dan kualitas tanah. Asam humat membantu meningkatkan daya serap air, mengurangi erosi tanah, serta memperbaiki ketersediaan dan penyerapan nutrisi bagi tanaman. Kehadirannya dalam tanah juga berkontribusi pada peningkatan mikroorganisme yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.
Selain itu, senyawa ini dapat membantu meningkatkan pH tanah dan mengurangi efek logam berat dalam tanah. Asam humat sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam pupuk cair dan padat untuk pengelolaan tanaman berpola organik untuk mendukung pertumbuhan yang sehat dan meningkatkan produktivitas tanaman.
Sejarah penemuan Asam Humat
Penemuan asam humat memiliki akar sejarah yang terkait dengan pengamatan pertumbuhan tanaman yang kuat pada lahan yang kaya akan bahan organik. Namun, catatan awal penemuan secara pasti tentang asam humat tidak terlalu jelas. Sebagian besar perkembangan dan penelitian terkait asam humat terjadi pada abad ke-19.
Pada awalnya, ilmuwan mengamati tanah hitam yang subur dan menghasilkan tanaman yang subur dan sehat. Mereka kemudian mulai mengaitkan kesuburan tanah ini dengan keberadaan senyawa organik yang kemudian dikenal sebagai asam humat.
Dokter, Johann Gottschalk Wallerius, ilmuwan Swedia, dikreditkan sebagai salah satu ilmuwan pertama yang melakukan studi tentang tanah hitam dan materi organik dalam tanah pada abad ke-18. Namun, konsep modern tentang asam humat lebih banyak berkembang dalam kajian oleh ilmuwan seperti Justus von Liebig dan Heinrich Gustav Magnus pada pertengahan abad ke-19.
Penemuan asam humat dan pemahaman lebih lanjut tentang perannya dalam kesuburan tanah merupakan hasil dari upaya ilmiah yang berkelanjutan sepanjang abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh para ahli kimia dan pertanian.
Peran Asam Humat bagi Pertanian
Asam humat memainkan peran yang penting dalam menjaga kesehatan dan produktivitas tanah serta berkontribusi pada berbagai aspek ekosistem pertanian. Beberapa peran utama asam humat antara lain:
1. Kesehatan Tanah:
- Struktur Tanah: Meningkatkan struktur tanah dengan meningkatkan agregasi tanah, memperbaiki tekstur, dan mengurangi erosi tanah.
- Retensi Air: Meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air, mengurangi penguapan, dan mempertahankan kelembaban yang diperlukan oleh tanaman.
- Penyediaan Nutrisi: Membantu dalam penyerapan dan penyediaan nutrisi penting bagi tanaman, seperti memperbaiki ketersediaan unsur hara dalam tanah.
2. Mikroorganisme Tanah:
- Peningkatan Aktivitas Mikroba: Memfasilitasi aktivitas mikroorganisme tanah yang membantu dalam proses dekomposisi bahan organik dan siklus nutrisi tanaman.
- Peningkatan Populasi Mikroba: Mendorong pertumbuhan dan reproduksi mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman dan kesuburan tanah.
3. Keragaman Ekosistem:
- Mendukung Keanekaragaman Tanah: Meningkatkan keragaman mikroorganisme, serangga, dan organisme lain di dalam tanah, membantu menjaga ekosistem tanah yang seimbang.
4. Pertumbuhan Tanaman:
- Stimulan Pertumbuhan: Memiliki efek stimulan terhadap pertumbuhan tanaman, merangsang pembelahan sel, pertumbuhan akar, dan perkembangan vegetatif.
Dalam keseluruhan, asam humat membantu menciptakan lingkungan tanah yang lebih subur, seimbang, dan mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat. Hal ini menjadi kunci bagi kesuksesan pertanian yang berkelanjutan dan produktif.
Bahan-bahan Organik yang Kaya Kandungan Asam Humat
Beberapa bahan organik yang umumnya kaya akan kandungan asam humat adalah:
1. Kompos:
- Sisa Tanaman: Sisa-sisa tanaman yang telah terdekomposisi, seperti daun kering, jerami, ranting, atau sisa-sisa tanaman lainnya.
- Pupuk Hijauan: Pupuk hijauan yang telah terurai, seperti gulma, rumput, atau tanaman penutup tanah yang telah dimasukkan ke dalam kompos.
2. Bahan-bahan Organik Lainnya:
- Tanah Gambut: Tanah gambut merupakan sumber yang kaya akan materi organik dan sering kali memiliki kandungan asam humat yang tinggi.
- Pupuk Kandang: Pupuk dari kotoran ternak yang telah terurai dapat mengandung jumlah asam humat yang signifikan.
3. Bahan-bahan lain:
- Limbah Organik: Limbah dari proses pengolahan limbah organik seperti limbah pertanian atau limbah industri makanan dapat menjadi sumber asam humat.
- Pupuk Hayati: Beberapa produk pupuk hayati atau organik yang telah diolah dapat memiliki kandungan asam humat yang tinggi.
Kandungan asam humat dalam bahan organik ini bervariasi tergantung pada usia, komposisi, serta proses dekomposisi dan fermentasi yang dialami oleh bahan organik tersebut. Namun, secara umum, proses dekomposisi dan fermentasi bahan organik cenderung meningkatkan kandungan asam humat di dalamnya.
Jenis Batuan atau Batubara yang kaya Asam Humat
Asam humat biasanya tidak ditemukan secara langsung dalam jenis batuan atau batubara. Namun, ada jenis batuan tertentu yang dapat menghasilkan senyawa organik termasuk asam humat selama proses dekomposisi atau pembentukan yang lama.
1. Leonardite:
Leonardite adalah salah satu jenis lignit (sejenis batubara) yang diketahui memilki kandungan yang tinggi akan humat. Ini merupakan sumber asam humat yang penting dan umum digunakan dalam produksi bahan-bahan humat seperti fulvat, asam humat, dan bahan organik lainnya. Pembentukan leonardite biasanya melibatkan dekomposisi tumbuhan dan material organik yang kaya akan karbon selama jutaan tahun.
Secara umum, jenis batuan lain yang dapat mengandung kadar humat atau asam humat yang tinggi adalah:
2. Sapropel
Sapropel adalah endapan organik yang ditemukan di lingkungan air tawar yang kurang teroksidasi. Ini terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi, seperti alga, tumbuhan air, dan material organik lainnya. Meskipun tidak seumum leonardite, sapropel juga dapat mengandung kadar humat yang tinggi.
3. Boghead Coal
Boghead Coal adalah jenis batubara yang terbentuk di rawa-rawa yang kaya akan bahan organik. Ini mengandung kandungan organik yang lebih tinggi daripada jenis batubara lainnya. Meskipun penemuannya lebih terbatas daripada leonardite, Boghead Coal juga terkenal karena kandungan humat yang relatif tinggi.
Alasan Leonardite Tinggi Kandungan Asam Humat?:
Kandungan tinggi asam humat dalam leonardite dan beberapa jenis batubara terkait dengan proses dekomposisi panjang dari bahan organik, seperti tumbuhan yang terurai dan bahan organik lainnya, selama periode geologis yang panjang. Proses ini memungkinkan akumulasi senyawa-senyawa organik yang kompleks, termasuk asam humat, dan terkonsentrasi dalam batuan yang dihasilkan dari material tersebut.
Kandungan asam humat di dalam leonardite dan batuan sejenisnya cenderung terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan dan material organik yang mengalami proses dekomposisi di lingkungan yang kaya akan karbon, tetapi kurangnya oksigen yang memadai untuk memungkinkan pemecahan lengkap menjadi gas-gas seperti dalam pembentukan batubara yang lebih murni. Oleh karena itu, leonardite dan beberapa batuan lignit dapat menjadi sumber kandungan asam humat yang tinggi.
Tabel Kandungan Rata-rata Unsur Hara Leonardite
Berdasarkan temuan dari hasil penelitian, leonardite selain memiliki kandungan asam humat yang tinggi, juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan kandungan unsur hara pada tanaman, terutama unsur hara mikro.
Unsur hara makro yang terdapat pada leonardite seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) serta unsur hara mikro yang penting untuk pertumbuhan tanaman, ditemukan dalam jumlah yang signifikan, terutama unsur jejak.
Kandungan nitrogen total berkisar antara 0,25 hingga 0,60%, sementara kandungan kalium total berkisar antara 0,84 hingga 2,24%.
Unsur Hara | Nilai Rata-rata |
---|---|
Nitrogen (N) | 0,25% - 0,60% |
Fosfor (P) | 28,6 mg/kg - 211,2 mg/kg |
Kalium (K) | 0,84% - 2,24% |
Kalsium (Ca) | 0,55% - 3,36% |
Magnesium (Mg) | 0,30% - 0,78% |
Besi (Fe) | 1,62% - 5,33% |
Seng (Zn) | 19 mg/kg - 149 mg/kg |
Mangan (Mn) | 50 mg/kg - 202 mg/kg |
Namun, penting untuk dicatat bahwa nilai-nilai tersebut dapat bervariasi tergantung pada sumber leonardite dan kondisi penelitian yang berbeda. Oleh karena itu, nilai-nilai tersebut hanyalah perkiraan umum berdasarkan hasil-hasil penelitian yang ada.
Penambahan Asam Humat Pada Lahan Pertanian
Penambahan asam humat pada lahan pertanian memiliki peran penting dalam meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Ini terutama berguna untuk kondisi tanah yang kurang mampu menyimpan air. Beberapa manfaatnya termasuk:
1. Penyimpanan Air:
- Asam humat meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air dan meningkatkan retensi kelembaban tanah. Hal ini membantu menjaga tanah tetap lembab dalam kondisi kering dan mengurangi kehilangan air saat kondisi panas atau kemarau.
2. Peningkatan Struktur Tanah:
- Menambahkan asam humat dapat meningkatkan struktur tanah, mengurangi kepadatan tanah dan meningkatkan agregasi tanah. Ini membantu meningkatkan perkolasi air ke dalam tanah dan mencegah erosi tanah.
3. Nutrisi Tanaman:
- Asam humat membantu meningkatkan ketersediaan dan penyerapan nutrisi bagi tanaman. Ini membantu memastikan tanaman mendapatkan unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang optimal.
4. Peningkatan Aktivitas Mikroba Tanah:
- Asam humat dapat memperbaiki aktivitas mikroba tanah yang penting untuk dekomposisi materi organik dan siklus nutrisi tanaman.
Contoh Penggunaan:
Misalnya, pada lahan pertanian yang memiliki tanah berpasir atau tanah yang kurang subur, penambahan asam humat dalam bentuk pupuk humat cair dengan aplikasi penambahan bahan organik yang kaya akan humat seperti kompos atau pupuk hijauan dapat membantu meningkatkan kualitas tanah. Di daerah-daerah dengan kemarau yang panjang, penambahan asam humat juga membantu menjaga tanah tetap subur dan memungkinkan pertanian yang lebih produktif.
Asam Humat Efektif Untuk Pola Pertanian Organik
Asam humat menjadi salah satu elemen penting dalam praktik pertanian organik. Senyawa organik ini dikenal karena kemampuannya meningkatkan kualitas tanah, asam humat membantu meningkatkan kesuburan tanah dengan cara yang alami dan berkelanjutan.
Secara khusus, asam humat berperan dalam meningkatkan retensi air tanah, memperbaiki struktur tanah, serta meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman.
Sifat-sifat ini membuatnya menjadi salah satu pilihan yang sangat efektif dalam menciptakan lingkungan pertumbuhan yang seimbang dan subur bagi tanaman dalam pertanian organik.
Kesimpulan
Asam humat memiliki peran penting dalam meningkatkan kesehatan tanah pertanian dan pertumbuhan tanaman. Secara khusus, asam humat membantu meningkatkan struktur tanah, memperbaiki ketersediaan unsur hara, meningkatkan retensi air dan aerasi tanah, serta mendukung pertumbuhan mikroorganisme tanah.
Selain itu, asam humat juga memiliki kemampuan untuk membantu tanaman dalam menyerap unsur hara, meningkatkan efisiensi pemupukan, serta meningkatkan toleransi tanaman terhadap stres lingkungan. Dengan demikian, peran asam humat sangat penting dalam meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian.